HOME BERITA KESEHATAN ARTIKEL MUSIK

Senin, 18 Juli 2011

Di Stasiun Gambir, Tiket 12 KA Ludes dalam Waktu 30 Menit

Jakarta - Situasi antrean tiket kereta api H-2 lebaran di Stasiun Gambir berlangsung singkat. Tak lebih dari 30 menit, tiket untuk 16 rangkaian kereta api sudah ludes terjual.


Sesuai jadwal, loket dibuka tepat pukul 07.00 WIB, Selasa (19/7/2011). Sekitar dua menit kemudian diumumkan bahwa tiket untuk dua rangkaian KA telah habis.

"Tiket KA Sawunggaling untuk keberangkatan pagi dan malam telah habis," terdengar lantang dari pengeras suara.

Sepuluh menit kemudian, kembali diumumkan tentang ludesnya tiket untuk rangkaian lain. Yaitu tiket KA Cirebon Ekspres tujuan Cirebon yang dijadwalkan berangkat pada 29 Agustus 2011.

Mulai menit ke 20 hingga 30, lagi pengumuman serupa menyusul diperdengarkan. Secara berturut-turut adalah tiket untuk rangkaian kereta api Taksaka pagi, Fajar Utama Jogja, Fajar Utama Semarang, Gajayana Malang, Senja Utama Jogja, Argo Dwipangga, Argo Muria Semarang Tawang, Taksaka malam dan Gajayana Kediri.

Para calon pemudik nampaknya sudah mahfum bila tiket yang mereka incar akan cepat terjual. Maklum saja, tiket mudik lebaran dijual serentak di seluruh stasiun kereta api di Jabodetabek.

Salah seorang di antara mereka adalah Sumarno. Pemuda yang tinggal di Bekasi Timur dan berkantor di Kuningan itu sudah sejak pukul 03.30 WIB antre, tapi tetap tidak mendapatkan tiket KA Gumarang.

"Ya sudah lah, besok balik lagi. Ke kantor sekarang," ujarnya sambil nyengir.



Sumber : DetikNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lat Gab

Jakarta - TNI-AD dan Angkatan Darat Amerika Serikat (AD-AS) menggelar Latihan Bersama Garuda Shield 2011. Salah satu fokus latihan adalah menjinakkan bom rakitan dan ranjau darat yang banyak ditemui di daerah konflik.

"Dalam latihan gladi komando akan dipelajari bagaimana menangani peledak rakitan," ujar Komando Pelaksana Brigade ke-9 AD AS di Asia Pasifik (USARPAC), Brigjen Michele Compton saat upacara pembukaan latihan di Pusdik Zeni TNI AD, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6/2011).

Latihan ini bertujuan menyamakan standar operasional dari negara-negara yang mengirimkan pasukan perdamaian PBB. Diharapkan TNI AD dan AD AS sama-sama bisa saling belajar teknis operasional pasukan perdamaian di daerah konflik.

"Fokus latihan diantaranya menangani ranjau di daratan, dan yang ditaruh di bangunan dan kendaraan. Serta bagaimana kita memeriksa masyarakat," ujar Dirlat Kodiklat TNI AD, Brigjen TNI Mulyono di tempat sama.

Latihan tersebut diikuti 631 personel TNI AD dan 141 personel AD AS. Selain menggelar latihan bersama, keduanya menggelar bakti sosial di Bogor.