HOME BERITA KESEHATAN ARTIKEL MUSIK

Minggu, 17 Juli 2011

1.120 Pengungsi Gunung Lokon Enggan Dievakuasi

Jakarta - Jumlah pengungsi sementara akibat bencana meletusnya Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara, mencapai 4.146 jiwa. Sementara yang mau dievakuasi hanya 3.026 jiwa dan sisanya yang sejumlah 1.120 orang enggan direlokasi.


"Pengungsi tersebar di 23 titik pengungsian tetapi hanya 18 titik pengungsian yang digunakan karena lima titik lagi pengungsi merasa kejauhan. Jadi pengungsi dipadatkan di 18 titik saja," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (18/7/2011).

Karena lebih dari seribu warga enggan direlokasi karena kejauhan, pemda setempat dan BNPB mencarikan lokasi yang lebih dekat.

Kondisi Gunung Lokon belum stabil. Aktivitasnya masih tinggi sehingga statusnya belum bisa diturunkan dalam waktu dekat.

Namun, lanjut Sutopo, BNPB, BPBD dan instansi terkait saat ini terus melakukan pendataan dan evakuasi di lokasi. Seperti diketahui sejak kemarin Minggu (17/7) pukul 10.34 Wita terjadi letusan yang cukup besar, tinggi dengan letusan hingga 3.500 meter dari kawah.

Di hari yang sama, pukul 11.11 Wita terjadi lagi letusan kedua setinggi 200 meter dari kawah Gunung Lokon.

Sutopo menuturkan, pada 17 Juli sejak pukul 18.00 hinggga 24.00 Wita, tremor atau getaran vulkanik masih terus terjadi, dengan amplitudo dominan 5 mm. "Tremor vulkanik ini terjadi sejak pasca letusan tadi pagi pukul 10.34 Wita," terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lat Gab

Jakarta - TNI-AD dan Angkatan Darat Amerika Serikat (AD-AS) menggelar Latihan Bersama Garuda Shield 2011. Salah satu fokus latihan adalah menjinakkan bom rakitan dan ranjau darat yang banyak ditemui di daerah konflik.

"Dalam latihan gladi komando akan dipelajari bagaimana menangani peledak rakitan," ujar Komando Pelaksana Brigade ke-9 AD AS di Asia Pasifik (USARPAC), Brigjen Michele Compton saat upacara pembukaan latihan di Pusdik Zeni TNI AD, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6/2011).

Latihan ini bertujuan menyamakan standar operasional dari negara-negara yang mengirimkan pasukan perdamaian PBB. Diharapkan TNI AD dan AD AS sama-sama bisa saling belajar teknis operasional pasukan perdamaian di daerah konflik.

"Fokus latihan diantaranya menangani ranjau di daratan, dan yang ditaruh di bangunan dan kendaraan. Serta bagaimana kita memeriksa masyarakat," ujar Dirlat Kodiklat TNI AD, Brigjen TNI Mulyono di tempat sama.

Latihan tersebut diikuti 631 personel TNI AD dan 141 personel AD AS. Selain menggelar latihan bersama, keduanya menggelar bakti sosial di Bogor.