HOME BERITA KESEHATAN ARTIKEL MUSIK

Minggu, 17 Juli 2011

SUKABUMI DIGUNCANG GEMPA 5,3 SR

Gempa bumi berkekuatan 5,3 pada skala richter (SR) terjadi di Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, pada Minggu (17/7) pukul 17.59 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam situs resminya menjelaskan, gempa tersebut terjadi pada episentrum 7,16 lintang selatan dan 106,27 bujur timur.


Gempa tersebut, menurut BMKG, terjadi pada kedalaman 59 kilometer dengan pusat di 76 kilometer barat daya Sukabumi, Jawa Barat.

Sejumlah warga di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, merasakan getaran gempa berkekuatan 5,3 pada skala richter (SR) yang terjadi di Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Beberapa warga ketika dikonfirmasi, Minggu, mengaku getaran gempa dirasakan cukup kuat, sehingga mengira gempa tersebut berada di wilayah Provinsi Banten.

";Saya merasakan goyangan cukup kuat, maka saya kira gempa itu terjadi di Pandeglang, atau paling tidak masih di wilayah Provinsi Banten,"; kata Rosyid, warga Kampung Pasirandu, Kecamatan Karangtanjung, Pandeglang.

Gempa pada Ahad kemarin, sempat membuat panik warga. Sejauh ini tidak ada laporan kerusakan akibat gempa itu.

Di pusat kota Sukabumi, terlihat ratusan warga berhamburan keluar rumah. Gempa juga dirasakan oleh warga yang sedang berada di jalan raya.

Meski guncangan dirasakan hanya beberapa detik, warga berusaha menjauh dari gedung-gedung bertingkat. Pengunjung yang berada di dalam mal, juga berhamburan keluar karena takut terjadi guncangan lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lat Gab

Jakarta - TNI-AD dan Angkatan Darat Amerika Serikat (AD-AS) menggelar Latihan Bersama Garuda Shield 2011. Salah satu fokus latihan adalah menjinakkan bom rakitan dan ranjau darat yang banyak ditemui di daerah konflik.

"Dalam latihan gladi komando akan dipelajari bagaimana menangani peledak rakitan," ujar Komando Pelaksana Brigade ke-9 AD AS di Asia Pasifik (USARPAC), Brigjen Michele Compton saat upacara pembukaan latihan di Pusdik Zeni TNI AD, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6/2011).

Latihan ini bertujuan menyamakan standar operasional dari negara-negara yang mengirimkan pasukan perdamaian PBB. Diharapkan TNI AD dan AD AS sama-sama bisa saling belajar teknis operasional pasukan perdamaian di daerah konflik.

"Fokus latihan diantaranya menangani ranjau di daratan, dan yang ditaruh di bangunan dan kendaraan. Serta bagaimana kita memeriksa masyarakat," ujar Dirlat Kodiklat TNI AD, Brigjen TNI Mulyono di tempat sama.

Latihan tersebut diikuti 631 personel TNI AD dan 141 personel AD AS. Selain menggelar latihan bersama, keduanya menggelar bakti sosial di Bogor.