HOME BERITA KESEHATAN ARTIKEL MUSIK

Selasa, 05 Juli 2011

Tiga Gunung di Indonesia Berstatus Siaga

Indonesia memiliki 129 gunung berapi aktif, dan tiga diantaranya hingga saat ini masih berstatus Siaga , sementara 17 gunung lainnya berstatus Waspada.

Demikian dinyatakan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Surono. Tiga gunung berstatus Siaga, yaitu Gunung Soputan (1.809 meter di atas permukaan laut/mdpl) dan Gunung Lokon, yang berada di Sulawesi Utara. Serta Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku. “Untuk itu, masyarakat diminta tetap waspada,” ujarnya.


Sementara itu, Gunung Semeru bersama 16 gunung lainnya masih dalam status Waspada. Gunung-gunung itu antara lain Bromo (2.392 mdpl), Dieng (2.565 mdpl), Papandayan (2.665 mdpl), Slamet (3.432 mdpl), dan Gunung Sinabung (2.460 mdpl).

Seperti diketahui Gunung Soputan di Sulawesi Utara dan Gunung Semerudi Jawa Timur meletus hampir bersamaan pada Sabtu malam dan Minggu dini hari. Saat ini, aktivitas kedua gunung tersebut mereda. Bandara Sam Ratulangi, Manado, yang sempat ditutup, sejak Senin pagi juga sudah dioperasikan kembali.

Gunung Soputan yang terletak di Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan, Minggu (3/7) dini hari menyemburkan awan panas dan memuntahkan debu, pasir, dan batu. ”Hanya sehari memuntahkan material dan langsung berhenti,” kata Sandy Manengkey, petugas pengamat Gunung Soputan.

Dari pantauan, debu Soputan masih bertebaran dan menghujani sejumlah kota, seperti Manado, Kawangkoan, Langowan, serta Ratahan di Minahasa Tenggara. Sebagian rumah penduduk di Manado tampak berdebu tipis.

Mengenai korban, Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa ataupun bangunan yang rusak. Kerugian hanya dialami petani perkebunan dan hortikultura di kawasan Ratahan karena mengalami gagal panen. ”Sama sekali tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan,” katanya. Pernyataan ini sekaligus menepis isu korban letusan Soputan sebanyak 17 orang tewas.

Di Lumajang, Jawa Timur, pengamat Gunung Semeru, Liswanto, menyatakan, karakter letusan Semeru sejak dua tahun lalu berubah. Sebelumnya, letusan biasanya terjadi setiap 20 menit sekali. Namun, sejak dua tahun terakhir ini, intervalnya semakin panjang, 1-5 jam. Akibatnya, pola kegiatan gunung dengan ketinggian 3.676 mdpl itu juga berubah. ”Perubahan interval ini disebabkan di puncak gunung itu sudah terbentuk kubah lava sejak tahun Maret 2009 sehingga jika terjadi letusan, suaranya amat keras karena harus mengeluarkan semacam energi yang amat kuat,” katanya.

Sementara menurut Kepala PVMBG Surono, di sekitar gunung berapi yang aktif, tinggal sekitar 5 juta orang. ”Konsentrasi terbesar gunung api aktif berada di Pulau Jawa. Banyak masyarakat tinggal dan menggantungkan hidupnya pada lingkungan dekat dengan gunung api,” katanya.

Dia meminta penduduk dan pemerintah setempat menaati rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG serta menjaga keberadaan alat pemantau gunung berapi.
Sumber :Kompas/Tribunnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lat Gab

Jakarta - TNI-AD dan Angkatan Darat Amerika Serikat (AD-AS) menggelar Latihan Bersama Garuda Shield 2011. Salah satu fokus latihan adalah menjinakkan bom rakitan dan ranjau darat yang banyak ditemui di daerah konflik.

"Dalam latihan gladi komando akan dipelajari bagaimana menangani peledak rakitan," ujar Komando Pelaksana Brigade ke-9 AD AS di Asia Pasifik (USARPAC), Brigjen Michele Compton saat upacara pembukaan latihan di Pusdik Zeni TNI AD, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6/2011).

Latihan ini bertujuan menyamakan standar operasional dari negara-negara yang mengirimkan pasukan perdamaian PBB. Diharapkan TNI AD dan AD AS sama-sama bisa saling belajar teknis operasional pasukan perdamaian di daerah konflik.

"Fokus latihan diantaranya menangani ranjau di daratan, dan yang ditaruh di bangunan dan kendaraan. Serta bagaimana kita memeriksa masyarakat," ujar Dirlat Kodiklat TNI AD, Brigjen TNI Mulyono di tempat sama.

Latihan tersebut diikuti 631 personel TNI AD dan 141 personel AD AS. Selain menggelar latihan bersama, keduanya menggelar bakti sosial di Bogor.