HOME BERITA KESEHATAN ARTIKEL MUSIK

Senin, 04 Juli 2011

Menteri Rekonstruksi Jepang akan Mundur

Bagian Reaktor nuklir Fukushima yang rusak akibat terjangan tsunami.

Menteri Rekonstruksi mengatakan akan mengundurkan diri karena kritik atas ucapannya yang menyakitkan keluarga korban tsunami dan gempa.

Langkah itu merupakan pukulan bagi Perdana Menteri Jepang Naoto Kan.


Kantor Berita Jiji mengatakan Ryu Matsumoto, menjadi Menteri Rekonstruksi pada akhir Juni lalu, dan memutuskan untuk berhenti setelah ucapannya dikritik oleh masyarakat.

Seoerti diberitakan Reuters, Mantan Menteri Lingkungan dan Bencana mengundurkan diri setelah parlemen memutuskan untuk memulai debat mengenai anggaran untuk bantuan kompensasi bagi korban bencana krisis nuklir di Jepang.

Analis mengatakan pemerintah kemungkinan berharap Matsumoto segera mengundurkan diri, sehingga dapat menghindari jalan buntu dalam pembahasan anggaran bantuan di parlemen.

Tetapi mereka menambahkan pengunduran diri Matsumoto akan menambah tekanan terhadap perdana menteri untuk melakukan hal yang sama.

Bulan lalu, Kan dapat menyelamatkan posisinya sebagai perdana menteri setelah menang menghadapi mosi tidak percaya dan menolak seruan dari oposisi untuk mengundurkan diri.

Kalangan oposisi mengkritik cara Kan dalam menghadapi krisis radiasi nuklir Fukushima dan tsunami yang menghantam Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lat Gab

Jakarta - TNI-AD dan Angkatan Darat Amerika Serikat (AD-AS) menggelar Latihan Bersama Garuda Shield 2011. Salah satu fokus latihan adalah menjinakkan bom rakitan dan ranjau darat yang banyak ditemui di daerah konflik.

"Dalam latihan gladi komando akan dipelajari bagaimana menangani peledak rakitan," ujar Komando Pelaksana Brigade ke-9 AD AS di Asia Pasifik (USARPAC), Brigjen Michele Compton saat upacara pembukaan latihan di Pusdik Zeni TNI AD, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6/2011).

Latihan ini bertujuan menyamakan standar operasional dari negara-negara yang mengirimkan pasukan perdamaian PBB. Diharapkan TNI AD dan AD AS sama-sama bisa saling belajar teknis operasional pasukan perdamaian di daerah konflik.

"Fokus latihan diantaranya menangani ranjau di daratan, dan yang ditaruh di bangunan dan kendaraan. Serta bagaimana kita memeriksa masyarakat," ujar Dirlat Kodiklat TNI AD, Brigjen TNI Mulyono di tempat sama.

Latihan tersebut diikuti 631 personel TNI AD dan 141 personel AD AS. Selain menggelar latihan bersama, keduanya menggelar bakti sosial di Bogor.