HOME BERITA KESEHATAN ARTIKEL MUSIK

Minggu, 19 Juni 2011

Reog Ponorogo Iringi Aksi 500 Perangkat Desa di Depan Kemendagri

Jakarta - Sekitar 500 perangkat desa menggeruduk Kantor Kemendagri. Mereka menuntut agar draf RUU Desa segera diserahkan di DPR dan segera disahkan. Aksi tersebut diiringi kesenian Reog Ponorogo. Akibat aksi massa, jalan di depan kantor Kemendagri ditutup.

Senin (20/6/2011), massa datang ke Kantor Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, sejak pukul 07.00 WIB. Massa yang didominasi kaum laki-laki ini mengenakan seragam perangkat desa warna coklat dan seragam Linmas warna hijau.

Musik pengiring reog terdengar jelas mengiringi Reog Ponorogo. Setelah 'pertunjukan' reog, satu demi satu perwakilan perangkat desa dari berbagai provinsi menyampaikan orasinya.

"Kami meminta pemerintah segera mengesahkan RUU Desa. Kami juga meminta hak desa minimal 10 persen dari APBN!" teriak seorang demonstran dari Denpasar, Bali.

Selain itu, dia juga meminta agar para perangkat desa diberi peluang untuk bisa terjun ke dunia politik. Sementara perwakilan dari Aceh meminta Mendagri Gamawan Fauzi segera menemui mereka.

"Jika Bapak tidak menemui kami dan memenuhi permintaan kami, kami akan menduduki gedung ini!" teriak perwakilan dari Aceh itu.

Dalam aksinya, mereka membawa spanduk yang antara lain bertuliskan, 'Ingat SBY waktu kongres di Solo minta didukung, setelah jadi malah mentung. Piye rek' dan 'Hai para petinggi negara, nantikan murka Tuhanmu bila kupingmu tetap bisu'.

Akibat aksi yang memakan badan jalan, Jalan Medan Merdeka Utara dari pertigaan Monas yang mengarah ke Masjid Istiqlal ditutup sehingga tidak ada kendaraan yang bisa melintas. Sedangkan arah sebaliknya yakni dari Gambir menuju Harmoni masih bisa dilewati. Kondisi lalu lintas ramai lancar. Aksi itu dijaga sekitar 100 polisi.

Pendemo sebelumya mengklaim, aksinya akan diikuti 50 ribu orang. Namun hingga kini yang terlihat hanya 500-an orang. Mereka menyatakan, jumlah pendemo masih akan bertambah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lat Gab

Jakarta - TNI-AD dan Angkatan Darat Amerika Serikat (AD-AS) menggelar Latihan Bersama Garuda Shield 2011. Salah satu fokus latihan adalah menjinakkan bom rakitan dan ranjau darat yang banyak ditemui di daerah konflik.

"Dalam latihan gladi komando akan dipelajari bagaimana menangani peledak rakitan," ujar Komando Pelaksana Brigade ke-9 AD AS di Asia Pasifik (USARPAC), Brigjen Michele Compton saat upacara pembukaan latihan di Pusdik Zeni TNI AD, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6/2011).

Latihan ini bertujuan menyamakan standar operasional dari negara-negara yang mengirimkan pasukan perdamaian PBB. Diharapkan TNI AD dan AD AS sama-sama bisa saling belajar teknis operasional pasukan perdamaian di daerah konflik.

"Fokus latihan diantaranya menangani ranjau di daratan, dan yang ditaruh di bangunan dan kendaraan. Serta bagaimana kita memeriksa masyarakat," ujar Dirlat Kodiklat TNI AD, Brigjen TNI Mulyono di tempat sama.

Latihan tersebut diikuti 631 personel TNI AD dan 141 personel AD AS. Selain menggelar latihan bersama, keduanya menggelar bakti sosial di Bogor.